1 Feb 2019 1hari setelah kelar masukin berkas visa Wagelasih kaya diary aja. Lol First month of 2019 finally well spent! Productively and smoothly well spent. Thanks God! So, 13 students of my class (including me) are going to spend few months of our life in Korea. Buat beberapa orang, ini klasik. Mahasiswa Korea ke Korea buat exchange. Well, yeaaaaa umum sih. Tapi seriusan there were moments when... mumet e raumum. Heboh tu mulai dari December, daftar yang dibuka pertama tu Cheonbuk (Jeonju) sama Gongju. Aku daftar Cheonbuk sama Stefani. Lupa sih siapa aja yg daftar pokoknya ujung2nya Stef sama Bening yang cabs kesana.
Kedua waktu itu Kyunghee apa ya. Nempel GKS nih pendaftarannya. Ketrima mah udah agak lega soal ekonomi. Daftar tuh ditengah kehectican persiapan ujian fonologi yang mahaheboh, akhirnya aku, lidya, sama hira yang masukin berkas. Well, ini for sure ga sih :))) disini aku ga sedih sih, Kyunghee tu sendiri kalo keterima, terus setahun eh. Akhirnya aku sama Lidya dilempar ke SoonCheongHyang. Disini ada GKS juga sih. Karena ujian mahaheboh udah lewat, yang daftar juga tambah banyak. Jadilah aku sama Lidya yang udah merencanakan masa depan gemilang harus berpisah. Posisiku digantiin sama Denis. Dear Denis, Lidya nyusahin emang :))) tolong dibalikin ke Jogja utuh lagi ya tapi. Yang ini aku tu agak sedih gitu lho. Kelempar terus sis. Sampe... Akhirnya... Dikabari Bu Feby buat coba Kyungpook National University. FYI, it was closed actually. The deadline was already passed for a month maybe. Aneh ya? Destined gitu lho hehe. Mana penawarannya plus GKS lagi. Pas diminta daftar eh ketemunya sama (soul)mate sedari kapan.... Dinda. Pokoknya setelah ngobrol-ngobrol yaudah akhirna bertiga sama Hanum juga deh daftar. Oya missing people nya 1. Jodie sama CikMon ke Gangwon 2. Iwan ke Suncheon 3. Nada sama Cilla ke BUFS Sampe Desember lewat, gaada yang dapet LOA. Sejujurnya beberapa temenku diatas ada yang mulai update "만약... What if... Kalau besok (put some korean stuffs)" di SNS. Mereka sama keponya sama aku, sama ga sabar nunggu hasil sama aku, tapi aku ngerasa mereka kaya udah fix aja mau berangkat. Disitu aku kadang nyinyir HAHAHAHA (갑자기 고백. 미안!). "Apa sih kaya akhirnya cabut aja" kurang lebih gitu lah. Januari awal apa Desember akhir sih ya, Hanum sama Dinda lagi karokean. Kami dapet email tentang daftar Dorm. Ketrima aja belom, kita udah daftar dorm 😂. Januari awal, dapet kabar LOA udah dikirim ke UGM. Puji Tuhan, kepastian turun 1. Setelah itu aku sama Lidya heboh ngurusin BUFS (bermain dan belajar bersama), sedangkan beberapa temen lain ngurusin volunteer KNU sama PAS. Intinya heboh lah kita sibuk dan ter-distract. Disamping itu temen-temen yang sudah fix siap tidak full scholarship mulai nyicil tes kesehatan. Januari : 7-25 Januari Ini adalah masa aku sama Lidya dampingin anak-anak BUFS winter program di UGM. Selama ini juga aku dapet kabar, berita, dan cerita segala drama dan pelengkap tentang persiapan kami. Mulai dari seseorang yang mendapat kabar suka dan duka dalam hari yang sama. Belum sempat menelepon untuk bilang selamat atas beasiswa, hari itu justru aku menelponnya untuk mendengar temanku menangis. Tak lupa untuk mebgingatkannya makan, karena terlalu senang dan terlalu sedih selalu membuat lupa makan. Apalagi ia, yang mengalaminya dalam hari yang sama. Kemudian seorang teman dekat yang selalu ada tapi belakangan tidak terasa ada karena kami sama-sama sibuk. Ia terindikasi ada bakteri atau mikroba atau apalah TBC dalam tubuhnya. Jadilah dia harus tes lagi buat membuktikan kalau bakteri atau mikroba atau sejenisnya itu ada cuma buat diliat dan dilangkahin doang. Cerita lainnya datang dari seorang yang tiap hari tatap muka selama Januari. Yang bahkan tengah berbincang denganku ketika mendapat kabar tidak mendapat beasiswa. Beberapa hari asrama sendowo menjadi saksi bisu kegalauan kita. Berangkat kapan ya, mempertimbangkan untuk berangkat di musim selanjutnya, hingga bujuk-bujuk aku buat perginya bareng dia aja kapanpun hahaha. In the end, dia sepesawat sama aku besok pas berangkat. Dan kegalauan sendowo berubah menjadi...... Kegalauan asmara. Datang dari orang lain yang terkejut ketika diinvite ke dalam grup persiapan exchange, tempat kami sambat mengenai kehebohan segala persiapan dan dokumen. "Kenapa aku disini?", ujarnya. Usut punya usut seperti teman dekatku, dia terindikasi memiliki bakteri atau mikroba atau sejenisnya dalam tubuhnya. Dan rumah sakit kurang bekerja sama. Selanjutnya datang dari seorang teman yang baru saja join dunia perkosan karena orang tuanya merantau. Iya. Orang tuanya yang merantau jauh gaes. Teman ini cerita waktunya Tuhan tu selalu pas. Andai orang tuanya ga merantau, belum tentu ekonominya memadai untuk akhirnya dia yang pergi merantau. Keluarga ini balapan jauh-jauhan merantau sepertinya. Terakhir, aku. Ceritaku.... Dilempar-lempar dari univeritas satu ke universitas lain dan berakhir di KNU. Ini universitas yang semester lalu hampir aku daftar juga. Di Kota ini ada teman mamaku. Besok berangkat pun aku punya teman. Eyang, mama dari teman mamaku. Urusan gereja pun tidak menjadi soal. Berakhir nyangkut disini bersama Dinda dan Hanum aja udah syukur. Hal lain, kedua temanku memikirkan untuk batal berangkat apabila tidak dapat beasiswa. Sedangkan orang tuaku sebenernya mendukung saja dengan syarat kalau waktu deadline terakhir, dana ada, lanjut saja. 25 Januari 2019 Aku sedang bersama mahasiswa-mahasiswa SUTD di Hamzah Batik Malioboro. Lagi nunggu pada belanja, niat hati mau matiin paket data biar irit baterai, eh malah ada chat dari Dinda. Menanyakan aku dapet email ga. Aku jawab belum cek email. Mau balikin hp ke saku kok ngganjel juga kalo ga sekalian cek email. WOLAH JEBUL email confirmation untuk GKS. Hahahaha Liat emailnya pas banget pas itu, kaya seolah kalo hasilnya ga sesuai yang dipikirkan, at least yang nglegani ganteng. Haini kok di hp sama di depan mata sama-sama enak disawang. Combo. Itu... Email... Konfirmasi.... Paling telat yang kami terima. Sebelumnya doaku egois, minta untuk aku dapet GKS. Rupanya semakin lama doaku lebih egois, 2 donggg biar aku ada temannya. Tapi aku gaenakan, minta 3 biar temen-temenku none left behind. Tapi aku kadang ngerasa kurang ajar nego mulu. Ujung-ujungnya doaku "Tuhan, aturen yang paling baik". Ternyata kami bertiga dapet supaya aku gaada alesan pekewuh temenku sendirian pas weekend kalau aku mau pergi ke gereja. Disisi lain, biar temenku ga puasa sendirian besok Mei. Aturan paling baik versi Tuhan emang. Akhirnya, habis masukin berkas ke kedutaan kemaren. Ini terakhir, begitu hasil visa keluar, saat itu baru bisa officially "Korea, here we go!" Abigail Adeline Pengamat linimasa sambatan manusia-manusia diatas dan juga penyambat teraktif.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHi! I'm Abigail Adeline. You can call me whatever because I have a tons of nicknames. Currently a student and have a big willingness to be a mom in the future (IYALAH!). Through this blog I'm trying to share my experiences because you know what, learn from your own experiences is good but learn from others' experiences is better. Archives
January 2017
Categories
All
|