To whom I will always be a little girl? Grandparents. Ketika dimarahi orangtua, kepada siapa aku mengadu? Ketika ingin sesuatu, kepada siapa aku meminta dengan mudah? Kakek dan Nenek. Seolah mereka selalu bisa diandalkan untuk segala keadaan. Dengan pola pikir sederhanaku ketika kecil, kakek dan nenekku bak malaikat pelindung yang dikirimkan Tuhan yang nyata bentuknya. Masih teringat jelas dibenakku, bahkan mereka pura - pura memukul dan menyalahkan lantai ketika aku terjatuh karena aku kurang berhati - hati. Juga ketika mereka membawaku ke toko mainan dan berkata "Pilih apa saja yang kamu mau", walaupun setelah memilih mereka akan membujuk untuk memilih mainan yang terjangkau harganya. Memori ini masih ada, bahkan sewaktu mereka selalu menanyakan "Adeline mana?", ketika kami datang berkunjung.
Seiring berjalannya waktu pertanyaan "Adeline mana?" memudar. Awalnya berganti karena hadirnya sepupu - sepupu yang lain. Namun sekarang alasan itu sudah berganti. Barang memancarkan kebahagiaannya pun sudah berat dilakukan karena usia yang sudah renta. Bahkan kalimat itu sudah tidak akan kudengar dari sepasang kakek - nenekku karena kini mereka telah tiada. Secara tidak sadar, sampai detik ini aku selalu menjadi Adeline kecil mereka. Meski aku sudah memiliki hak utuh sebagai WNI, sudah berhak memiliki akun bank atas nama sendiri, sudah punya hak untuk mengendarai kendaraan, bahkan sudah berpenghasilan, seolah mereka selalu tahu masih ada sisi anak bayi di dalam raga ini. Memang saat ini "Adeline mana?" bukanlah pertanyaan pertama. Namun pertanyaan "Mau dimasakin apa?", "Hari ini mau makan apa?", dan "Lagi pengen makan apa?" selalu menghiasi hari - hari ketika aku sedang bersama mereka. Mereka menikmati dan tidak protes apapun ketika aku bergelendot manja kepada mereka. Padahal melihat ukuran tubuhku sekarang, mereka tampak lebih kecil dan ringkih. Tahun ini aku sudah kehilangan sepasang kakek - nenekku. Hari ini, kakekku yang lain harus masuk IGD. Sebagai cucu awal diantara cucu - cucu lainnya, tentu aku menerima lebih lama kasih sayang dari mereka. Namun bahkan sebagai cucu awal diantara cucu - cucu lainnya, aku merasa kurang. Jadi, Kung - kung bertahan ya, sebentar lagi aku kesana :)
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHi! I'm Abigail Adeline. You can call me whatever because I have a tons of nicknames. Currently a student and have a big willingness to be a mom in the future (IYALAH!). Through this blog I'm trying to share my experiences because you know what, learn from your own experiences is good but learn from others' experiences is better. Archives
January 2017
Categories
All
|