Kembali di bulan yang sama aku menengok lagi blog ini. Rupanya cukup lama juga aku mengumpulkan lagi kepingan kepercayaan diri untuk menarikan jariku di keyboard laptop. Aku baik saja, untuk kalian yang mungkin menanyakan kabarku. Yah kalau diantara kalian tidak ada yang menanyakan, izinkan kalimat itu tetap ada disini supaya nanti waktu aku kembali membuka kenangan ini, ku ingat aku baik-baik saja waktu menuliskan. Tahun lalu di tanggal yang sama, aku ada di airport nangis bombay. Beberapa dari kalian mungkin tahu kenapa. Tapi sekarang, ku baik - baik saja. Banyak hal yang terjadi dalam setahun. Serasa setahun aku berulang tahun berkali - kali karena mendapat surprise yang sangat banyak. Percayalah, 1 tahun ini bahkan pacar impian pun kalah romantis dengan Penciptaku.
Setahun ini membuatku percaya keluarga adalah kado terindah dalam hidup. Kita tidak pernah memilih keluarga, namun entah mengapa mereka lah yang terbaik yang bisa kita dapatkan hingga rasanya tidak bisa request lainnya. Seorang anak ingin merantau ke negara orang, dan pulang begitu cepat. Ditambah dengan kondisi sakit dan juga kapok. Entah bagaimana orangtua lain menanggapi kondisi itu, tapi bagaimana tanggapan orangtuaku bahkan aku pun takjub. Tidak ada kata "sayang yah...", "duitnya udah keluar banyak tau ga", "kok lemah banget sih". Tidak ada sama sekali. Begitu pulang yang aku dengar adalah teriakan "Ciciiiikkkk!!!" dari kembaranku yang terlambat lahir 13 tahun dari aku. Kemudian selanjutnya adalah "Nanti mami kerokin ya" dari mamaku dan "mau makan siang apa?" dari papaku. Seminggu kemudian yang dibahas masih seputar kesehatan dan juga bagaimana kelanjutan studyku. Sebulan, Sesemester, Setahun. Tidak sedikitpun mereka menyinggung permasalahan uang, betapa aku menyedihkan, betapa aku payah, betapa aku memalukan mereka, dan betapa kurang ajarnya aku. Hebat. Mereka benar - benar luar biasa. Selain keluarga sedarah, keluarga ketemu besar pun sangatlah hebat. Keluarga ketemu besar adalah teman-temanku. Kukira yang akan terjadi adalah aku akan menjadi bahan olokan baru. Ditertawai dan dijadikan topik perbincangan hangat. Tidak peduli dengan mereka yang menjadikanku perbincangan hangat dan menertawai di multiperson chat atau di 'arisan kenal cicik' dibelakangku. Yang terpenting adalah mereka yang ada di highest point tidak meninggalkanku ketika sedang di lowest point. Teman-teman dekatku yang siap sedia menggagas chat, bahkan teman baru yang deket aja belum udah kena free line call sambil nangis :))) re : Maura Finessa, what you did to me last year was something to me. Thank you very much. Teman-temanku yang pas aku pulang pada ke rumah dan act like nothing happened before. Bahkan makan ke Aldan bareng-bareng. No one talks and making fun of me.............. Until I am in a stable condition. True friends know the best timing to laugh at each others. They are my true friends :) Keluarga baruku. Sebagai orang Indonesia yang peduli dengan pendidikan, aku mendaftar kuliah. Mendaftar di gelombang nyaris paling awal Universitas Atma Jaya Yogyakarta jurusan Manajemen. Keterima tentu saja. Namun mama minta buat daftar SBMPTN. Daftar apa juga aku bingung. Manajemen. Entah itu melarikan diri atau pilihan sekarang pun aku juga tidak yakin. Dulu aku cuma mau daftar Manajemen. Nyaris submit Manajemen UGM, Psikologi UGM, Komunikasi UPN. Rada nyentrik emang. Udah ga sekolah, belajar juga engga, ngerjain buku latihan SBMPTN juga ala kadarnya (btw bahkan bukuku kalau dihibah masih pantes lho. Kosongnya lebih banyak dari pada isinya. Tapi aku gamau hibahin soalnya banyak curhatannya). Liat aku kaya orang gila gitu orangtuaku jelas ajak omong aku lagi. Keduanya lulusan Bahasa, jadi aku diatawarin bagaimana kalau menjadikan Bahasa sebagai kandidat. Awalnya kutolak mentah - mentah. Apalagi lihat kedua orang tuaku yang belajar Bahasa Inggris waktu belum booming, namun sekarang semua-semua cukup pakai TOEFL. Tidak perlu kuliah 4 tahun. "Kalau bahasa itu, kami jadi ibu rumah tangga pun ilmunya nggak hilang. Jadi ibu rumah tangga sambil translate aja bisa" Mulai runtuh juga pertahananku. Awalnya ditawari jurusan Bahasa Prancis kan SMA dapat pelajarannya. Tapi 3 tahun dapat pelajarannya, gaada yang nyangkut. Eliminasi! Jurusan Bahasa Jepang. Wah benar-benar dari 0, gambling sekali. Eliminasi! Bahasa Korea? Kebetulan baca hangeul sudah bisa. Oke, coba deh. Jadilah Bahasa Korea diselipin diantara pilihan Manajemen dan Komunikasi. Aneh bin ajaib, waktu selesai mengerjakan SBMPTN mukaku masih cantik. Dari keseluruhan soal, kok ya bagian bahasa paling lancar. Habis SBMPTN pun aku sudah mendapat feeling. Benar kan, disinilah aku sekarang ditengah keluarga baruku, Bahasa Korea FIB UGM. Ketakutan - ketakutan baru tentu saja ada. "Paling tua piye iki aku?", "Temen-temen bakal sefanatik apa ya?", "orang - orangnya freak ga ya?". Ternyata, aku diterima apa adanya, kelasku asik, dan tidak ada yang freak. Cocok lah 4 tahun lagi lulus. Hey blog, setelah 1 tahun baru kita bersua lagi. Semoga aku sering mengunjungimu. Yogyakarta sedang disiram angkasa, Pekan pertama bulan Oktober.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorHi! I'm Abigail Adeline. You can call me whatever because I have a tons of nicknames. Currently a student and have a big willingness to be a mom in the future (IYALAH!). Through this blog I'm trying to share my experiences because you know what, learn from your own experiences is good but learn from others' experiences is better. Archives
January 2017
Categories
All
|